“PABRIK” PERCETAKAN KADER SYI’AH DI INDONESIA
.
Namanya : Pesantren YAPI , Bangil – Pasuruan, Jawa Timur
.
Yayasan Pesantren Islam (YAPI) Bangil didirikan pada tanggal 21 Juni 1976 oleh Tokoh Syi’ah : Husein bin Abu Bakar Al-Habsyi. Pada awalnya Dia mendirikan pesantren ini di Bondowoso Jawa Timur, sebelum akhirnya pindah ke kota Bangil – Pasuruan.
.
Disebut dalam salah satu pemakalah, bahwa pesantren YAPI merupakan yayasan milik Syi’ah yang tertua dibanding yayasan lainnya. Dibahas pula dalam seminar itu, bahwa tokoh-tokoh Syi’ah di Indonesia banyak yang alumni YAPI.
.
“YAPI di Jawa Timur menjadi sentra dakwah Syi’ah di propinsi ini.” tulis Habib Thohir dalam makalahnya.
.
Dalam penelitian Disertasinya di IAIN Sunan Ampel Surabaya, Dr. Mohammad Baharun, MAg mengkategorikan Syi’ah di YAPI sebagai Syi’ah ideologis yang gerakannya rapi dan militan. Untuk penelitian disertasi ini, Baharun yang pernah menjadi wartawan Tempo ini menggunakan ‘informan’ untuk menyelidiki aktivitas Syi’ah di Bangil.
.
Ustadz Baharun, yang kelahiran Bangil itu, dalam disertasinya menjelaskan, Syi’ah ideologis adalah Syi’ah yang tumbuh melalui pengkaderan cukup intensif. Kaderisasi ini melalui pendidikan (sekolah dan pesantren) yang disipakan dengan guru-guru. Ia menemukan bahwa YAPI mengkhususkan diri sebagai lembaga yang sengaja menyiapkan kader-kader (santri yang diharapkan jadi guru/ustadz atau da’i Syi’ah Itsna ‘Asyariyah) yang berkualitas, sehingga dapat menyebarkan doktrin Syi’ah Imamiyah kepada masyarakat luas.
.
• Pesantren YAPI pernah beberapa kali di Serang umat Islam
.
Pada tahun 2011, pesantren Yapi pernah di serang oleh sekelompok Umat Islam Ahlu Sunnah. sempat terjadi bentrokan yang menimbulkan korban.
.
Menurut Ketua Bidang Organisasi Yayasan Albayyinat Indonesia Habib Achmad Zein Alkaf , bahwa Albayyinat adalah organisasi yang memerangi aliran sesat di Indonesia, terutama Syiah.
.
Ada dua versi mengenai terjadinya penyerangan tersebut. Yang pertama, penyerangan dilakukan sekelompok masyarakat yang sudah lama tidak senang dengan adanya pondok yang beraliran Syiah tersebut.
.
Yang kedua, sesuai dengan informasi yang pihaknya terima dari para Kiai dan Habaib di Bangil, bahwa penyerangan tersebut diawali pelemparan batu dari dalam Pondok Yapi terhadap konvoi umat Islam yang sedang pulang dari menghadiri perayaan Maulid di Singosari di tempat KH Lutfi Basori Alwi.
.
“Mana yang benar, pihak kepolisianlah yang dapat menyelidikinya. Yang penting kejadian tersebut cepat teratasi dan selanjutnya harus cepat diredam,” ujar Habib Achmad yang juga A’wan Syuriah PWNU Jatim ini.
.
Menurut dia, memang selama ini sering terjadi keributan antara umat Islam di Bangil dengan golongan Syiah. Penyebabnya tidak lain karena ulah pihak Syiah yang dinilai menyakitkan hati umat Islam.
.
“Misalnya pihak Syiah menerbitkan buku yang isinya menghina pemimpin-pemimpin islam, menghina istri-istri Rasululloh SAW. Juga yang dilakukan oleh orang orang Syiah yang menguasai masjid milik Ahlussunnah wal jamaah,” tutur anggota Bidang Fatwa MUI Jatim ini.
.
Kemudian, pengajian-pengajian yang dilakukan oleh orang-orang Syiah yang isinya tidak menyenangkan umat Islam dapat menyulut terjadinya keributan.
.
“Kami rasa pihak kepolisian dengan segala keterbatasannya sudah berusaha meredam perseteruan tersebut, tapi oleh golongan Syiah justru dimanfaatkan untuk lebih aktif menyebarkan alirannya. Kami tahu persis bahwa Ahlussunnah tidak mungkin dipersatukan dengan Syiah, sebab tidak mungkin minyak bisa dicampur dengan air. Apakah sama terang dengan gelap ?” tegasnya.
.
Untuk itu, Albayyinat meminta kepada pihak Syiah agar tidak memancing kemarahan umat Islam. “Bagaimanapun kalian (kaum Syiah) adalah kelompok minoritas yang harus menghormati umat Islam,” imbuhnya.
.
Dan kepada seluruh umat Islam hendaknya dapat menyelesaikan persoalan di Pasuruan itu dengan kepala dingin. Kepada para pejabat hendaknya tidak mengeluarkan statemen yang isinya justru dapat memanaskan situasi. “Marilah situasi yang panas ini, kita redam dengan kata-kata yang menyejukkan hati,” pungkasnya.
.
• Mantan pengikut Syi’ah bercerita tentang YAPI
.
Ketika itu hampir seribuan umat Islam se kota surabaya dan sekitarnya, sejak jam 7 pagi sudah memadati ruang utama Masjid Mujahidin Perak Barat Surabaya, Ahad, (15/6/2014), untuk mengikuti pengajian rutin bertema “Fakta dan Data Syi’ah di Indonesia.” Pada acara itu menghadirkan pembicara Ustadz Basuki Rahmat (Mantan Da’i Syi’ah) dan Ustadz Farid Ahmad Okbah, MA. (Dewan Dakwah Islamiyah Jakarta).
.
Ustadz Basuki Rahmat menuturkan, pada tahun 80-an, dia berkeinginan untuk berangkat ke Afghanistan, namun karena Imamnya bai’at ke Al Habsyi Bangil, maka dia pun ditempatkan di YAPI Bangil Pasuruan Jawa Timur, sebagai kader yang dipersiapkan berangkat ke Iran. Saat itu dikatakan kepadanya bahwa sama saja, nanti kamu disana juga belajar agama Islam.
.
“Tapi setelah saya di YAPI, kejadiannya sangat mengejutkan, tiap bulan Ramadhan ada kajian Fiqh Syi’ah Itsna ‘Asy’ariyah dari sini saya tahu ajaran Syi’ah itu bagaimana,” tuturnya
.
Dari YAPI juga, lanjut Ustadz Basuki, dirinya mendengar sendiri, terjadinya pelecehan terhadap para Sahabat Nabi dan juga Al Qur’an, sementara tujuan semula saya untuk berangkat ke Afghanistan dalam rangka membela agama Islam mengorbankan nyawa untuk memenuhi panggilan Allah SWT dalam Al Qur’an, malah dilecehkan.
.
“Hampir seluruh kader Syi’ah di Indonesia dikader di YAPI, orang tua mereka banyak yang tidak paham kalau di YAPI itu Pesantren Syi’ah. Mereka hanya terpukau melihat yang punya pondok seorang Habib keturunan Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam. Mereka Tidak tahu kalau yang diajarkan bukan Islam tapi Syiah. Sehingga ketika mereka lulus dan kembali ke daerahnya masing-masing menggantikan orang tuanya terjun ke masyarakat, mereka menyebarkan ajaran syi’ah, inilah yang menjadi sumber masalah,” lanjut ustadz Basuki.
.
• Jika Syi’ah dibiarkan, akan menimbulkan banyak konflik
.
Selanjutnya Ustadz Basuki memberikan peringatan akan bahaya memelihara Syiah.
.
“Kalau pemerintah Indonesia membiarkan Syi’ah berkembang apalagi sampai memberi ijin pengikut Syi’ah memperingati hari raya mereka semisal Idul Ghodir, Asyura’ yang berisi caci-maki, penghinaan dan pelaknatan kepada para sahabat dan ‘Aisyah istri Nabi saw, maka akan timbul konflik dimana-mana, seperti yang sudah terjadi di Madura, Jember, Situbondo dll,” ujarnya
.
Hal ini karena umat Islam tidak akan tinggal diam melihat orang-orang yang dicintai oleh Nabi Muhammad saw dan kaum Muslimin dicaci-maki, dihina dan dilaknat oleh orang-orang Syi’ah.
.
• Mengapa Syiah dapat diterima dan cepat berkembang ?
.
Pada acara itu diungkapkan sebab Syiah dapat diterima dan berkembang pesat di tengah-tengah masyarakat. Ustadz Basuki menyebut karena ada doktrin taqiyyah (penipuan).
.
Mantan Da’i Syiah ini menuturkan, bahkan orang syi’ah berani merubah makna ayat Al-Qur’an, semisal ayat yang berbunyi, fatazawwaduu fa inna khoiroz zaadit taqwaa, mereka plesetkan maknanya berbekallah kamu karena sebaik-baik bekal adalah taqiyyah (tipu muslihat).
.
Kata taqwa di-plesetkan menjadi taqiyyah. Contoh lain, “Ayat yang lain Inna akromakum ‘indalloohi atqookum diartikan sesungguhnya yang paling mulia diantaramu adalah yang paling pandai bertaqiyyah (berbohong). Kata atqookum (yang paling bertaqwa diantaramu) diplesetkan artinya menjadi yang paling pandai bertaqiyyah (berbohong),” ungkapnya.
.
Maka jangan heran, dengan berbekal ajaran taqiyyah inilah, kebanyakan mereka tidak mau dikatakan sebagai penganut paham syiah, karena semakin tinggi kesyiahannya, tidak mau dikatakan Syiah. “Kalau kita jeli, justru dari ucapan dan tingkah lakunya mereka ketahuan sebagai pengikut Syiah,” tuturnya.
.
• Syi’ah memfitnah Buya Hamka
.
Disebut pula, Buya Hamka sempat berkunjung ke Iran. Namun sepulang dari kunjungannya itu, beliau mengambil kesimpulan dan menyatakan dengan tegas bahwa Syi’ah itu sesat dan menyesatkan.
.
“Tapi setelah beliau meninggal disebarkanlah isu oleh kalangan Syi’ah bahwa Buya Hamka sebelum meninggal bertaubat dan mengakui kebenaran Syi’ah,” lanjut Ustadz asal Gresik ini.
.
Akhirnya Ustdaz Basuki mengusulkan agar pihak kepolisian RI membentuk pasukan khusus pemburu Syiah“.
.
“Kalau di Malaysia dibentuk polisi khusus untuk memburu Syi’ah, seharusnya di Indonesia juga dibentuk Densus pemburu Syi’ah. Saya khawatir kalau Syi’ah ini tidak diberangus, maka tinggal tunggu waktu saja akan terjadi pertumpahan darah besar-besaran antara Islam dan Syi’ah, karena mereka merusak Islam dan kita pasti lawan. Allaahu Akbar,” pungkasnya.
.
http://pedulifakta.blogspot.co.id/2015/10/inilah-pabrik-percetakan-kader-syi.html?m=1
.
.
__________________